Bar1
Selamat datang sanak kaum
Kusambut dengan assalamu’alaikum
Ini sebuah cerita dalam bait
Tentang lika liku luka yang terakit
Dengan segala kenangan yang terkait
Dari kisah hidup seorang insan
Demi cinta jadi pengemis juga gelandangan
Menghapus segala cita-cita
Agar jalinan cinta tercipta
Dengan segala cara tanpa terpikir berhenti
Menghapus segala logika dan juga pengerti
Dengan paksa memaksa untuk mengulang
Agar yang lalu kembali terulang
Bar2
Telah hilang kelaki-lakian
Ingat bukan keperjakaan
Sebab cinta terlanjur tulus
Namun berakhir pupus
Cintaku bak lintang kemukus
Cintanya sama sekali tiada walau secuil kue kukus
Banyak pengorbanan menjadi tak berarti
Karena aku tak kunjung mengerti
Selalu mengejar biar punya arti
Namun ia terus lari tak lekas berhenti
Bar3
Sebuah tembok sebab kejadian
Menjulang menusuk angan
Menyayat hati dengan sadis
Penuh semangat dan bengis
Segala rasa
diiris-iris
Amat terasa di hati perih
Ditinggal sendiri menanggung pedih
Menggradasi rangkaian
mimpi
Berganti rintik air mata di pipi
Pergi meninggal rasa di dada
Tanpa mengucap sampai jumpa atau sekedar dadah
Bar4
Di langit mendung-mendung awan
Gugusan masa lalu menjadi kenangan
Dipandang sangat gelap gulita
Menyimpan ribuan suka duka cinta
Digugurkan oleh sebuah tragedi
Karena hawa tak mau lagi bersemedi
Rasa sesal nampak di mimik
Sebab mata tergoda memek
Berangan main-main di lubang senggama
Menyesal menangis di pangkuan mama
Bar5
Ini bait terakhir dari segala cerita
Mengenai perjalanan penuh liku sebuah cinta
Segala kasih yang tak terbalas
Membuat rasa kian memelas
Penuh usaha untuk berikhlas
Pelan-pelan coba melupa
Harap-harap kasih tak
semakin meluap
Menunggu waktu agar dilekas
Atau rasa semakin beralas
Semoga karma selalu memisah
Agar anak turun shalih shalihah
Ini hanya sebuah kisah pengingat sesama kaum
Untuk menjaga agar hawa tak mengaum
Akhir kata wassalamu’alaikum
Depok, 15 0ktober 2022 waktu di kedinginan hati dalam kesendirian
dan sedih yang melanda di kala sepi menjadi pedih dan berakhir perih.
0 comments:
Post a Comment